Namun, jika pemerintah memilih untuk membayar uang tebusan kepada peretas, Teguh mengatakan Indonesia akan dipandang sebagai negara yang mudah untuk diperas dan rentan terhadap ransomware.
Sebagai catatan, sejak terbitnya Peraturan Presiden Nomor 39/2019 tentang satu info Indonesia, instansi pemerintah tidak boleh melakukan pembelian server secara mandiri dan wajib menyimpan datanya di pusat data nasional, kata Pratama dari CISSReC.
Irwan melihat aturan BPIP yang menghilangkan poin ciput dilakukan secara tidak terbuka, dan bahkan penandatanganan surat pernyataan bermaterai tidak dijelaskan secara gamblang ke Paskibraka maupun orang tua mereka.
Senada, salah satu orang tua dari Paskibraka putri menyatakan bahwa rasa nasionalisme seorang warga negara jangan diukur dari “mau atau tidaknya menggunakan jilbab“.
Ransomware adalah sejenis malware – program yang dirancang dengan tujuan untuk merusak atau menyusup ke sistem komputer – yang mengancam korban dengan menghancurkan atau memblokir akses ke facts atau sistem penting hingga tebusan dibayar.
“Karena selain yang ditakutkan terjadi kebocoran lagi, ini kayaknya untuk pertama kalinya deh layanan publik terganggu. Cuma karena info center yang bermasalah,” ujar Teguh kepada BBC News Indonesia pada Selasa (25/06).
Nurmis bercerita bahwa sejak kecil anaknya selalu menggunakan jilbab saat berada di luar rumah. Dia pun terkejut saat melihat anaknya dari televisi melepas jilbab saat pengukuhan Paskibraka, Selasa lalu.
Sementara itu, secara more info khusus ransomware LockBit biasanya tak sekadar mengunci file yang ada, tapi juga mencurinya. Bila korban tak membayar, pelaku bisa mengancam untuk menyebarkan knowledge yang telah diambil.
Terkait pilihan sistem operasi, Ronal pun merasa Linux lebih aman daripada Home windows dan lebih umum digunakan untuk sebuah server information.
Namun aktivis kebhinekaan dan perdamaian Ahmad Nurchoish menyebut aturan yang mengatasnamakan keseragaman malah yang melunturkan nilai kesakralan dari perayaan kemerdekaan Indonesia itu sendiri.
Usman mengatakan jika pemerintah membayar uang tebusan itu, belum tentu pusat knowledge akan dikembalikan oleh peretas.
Kisah perempuan Muslim melepas jilbab - 'Impian saya adalah bisa mengenakan apapun yang saya inginkan’
[21][22] Terkait pernyataan Gus Imin tersebut, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa seluruh ketua umum partai anggota koalisi yang hadir di acara tersebut juga baru mendengar perubahan nama itu di lokasi acara dan proses mufakat dilakukan secara singkat dan kesepakatan itu berjalan spontan.[9]
Rosmini meragukan klaim BPIP yang mengatakan anaknya melepas jilbab dengan sukarela. Ia tahu karakter anaknya.